A. Topik dan Judul Topik berarti pokok pembicaraan, pokok pembahasan, pokok permasalahan, atau masalah yang di bicarakan. Topik karangan adalah suatu hal yang akan di garap menjadi karangan. Adapun judul karangan pada dasarnya adalah perincian atau penjabaran dari topik. Jika dibandingkan dengan topik, judul lebih spesifik dan sering telah menyiratkan sudut pandang atau variabel yang akan di bahas. Berdasarkan uraian di atas kini dapat diketahui persamaan dan perbedaan antara topim dan judul. Persamaannya yaitu dalam hal sama-sama dapat menjadi judul karangan. Sedangkan perbedaannya yaitu, topik adalah “payung besar” yang bersifat umum dan belum menggambarkan sudut pandang penulisnya, sedangkan judul lebih spesifik dan mengandung permasalahan yang lebih jelas atau lebih terarah dan sering telah menggambarkan sudut pandang penulisnya. Untuk mempersempit pokok pembicaraan ada beberapa cara yang lazim dilakukan. Cara pertama adalah dengan memecah poko pembicaraan menjadi bagian-bagian yang makin kecil yang disebut subtopik. Cara kedua ialah dengan menulis pokok umum dan membuat daftar aspek khusus apa saja dan pokok itu secara berurutan ke bawah. Cara ketiga dapat dilakukan dengan mengajukan lima pertanyaan berikut mengenai pokok pembicaraan apa, siapa, di mana, kapan, dan bagaimana. Contoh berikut ini adalah hasil cara pertama dan cara kedua untuk mempersempit atau membatasi topik supaya lebih spesifik dari topik sebelumnya. a Menurut tempat b Menurut waktu/periode/zaman c Menurut hubungan sebab-akibat d Menurut pembagian bidang kehidupan manusia e Menurut aspek khusus-umum/individual-kolektif f Menurut objek material dan objek formal B. Tema dan Tesis Tema berarti pokok pemikiran, ide, atau gagasan tertentu yang akan dituangkan oleh penulis dan karangannya. Tema adalah sesuatu yang melatarbelakangi dan mendorong seseorang menuliskan karangannya. Jika seseorang memikirkan sesuatu tema tentulah terkandung maksud, tujuan, atau sasaran tertentu yang ingin dicapainya. Maksud dan tujuan itu disebut tesis. Tesis adalah pernyataan singkat tentang maksud dan tujuan penulis. Jika penulis merasa dalam kerangka karangannya cukup dengan merumuskan tesis, maka ia tidak perlu lagi merumuskan tema. Namun, jika dengan tesis terasa belum cukup, penulis perlu merumuskan tema secara eksplisit untuk memudahkan penyusunan bab dan subbab dalam karangannya nanti. Perhatikan contoh berikut ini Topik Cara Mengemukakan Pendapat yang Efektif Tesis Mengemukakan pendapat haruslah secara logis dan sistematis dengan menggunakan bahasa yang tepat. C. Kerangka Outline Karangan Kerangka karangan adalah rencana teratur tentang pembagian dan penyusunan gagasan. Fungsi utama kerangka karangan adalah untuk mengatur hubungan antara gagasan-gagasan. Secara terinci kerangka karangan dapat membantu pengarang/penulis dalam hal-hal sebagai berikut Keraf, 1998195-196. a Kerangka karangan akan mempermudah pengarang menuliskan karangannya dan dapat mencegah pengarang mengolah suatu ide sampai dua kali, serta mencegah pengarang keluar dari sasaran yang sudah ditetapkan. b Kerangka karangan akan membantu pengarang mengatur atau menempatkan klimaks yang berbeda-beda di dalam karangannya. c Bila kerangka karangan telah rapi tersusun, berarti separuh karangan sudah “selesai” karena semua ide sudah dikumpul, dirinci, dan diruntun dengan teratur. Pengarang tinggal menyusun kalimat-kalimatnya saja untuk “membunyikan” ide dan gagasannya. d Kerangka karangan merupakan miniatur dan keseluruhan karangan. Melalui kerangka karangan, pembaca dapat melihat intisari ide serta struktur karangan secara menyeluruh. Bentuk Kerangka Karangan 1. Bentuk kerangka karangan ada dua macam, yaitu Kerangka topik. Kerangka topik terdiri atas kata, frasa, klausa, yang di tandai dengan kode yang sudah lazim untuk menyatakan hubungan antargagasan. Kerangka karangan. Kerangka karangan lebih bersifat resmi dan unsur-unsurnya tampil berupa kalimat lengkap. Kerangka kalimat banyak dipakai pada proses awal penyusunan outline. Jadi, kerangka dapat saja berbentuk gabungan kerangka kalimat dan kerangka topik. Hubungan di antara gagasan yang di tunjukkan oleh kerangka dinyatakan dengan serangkaian kode berupa huruf dan angka. Agar karangan terstruktur rapi, pengarang harus membagi-bagi gagasan dan menempatkannya sedemikian rupa dalam bab dan subbab. 2. Pola Penyusunan Kerangka Karangan Ada dua pola terpenting yang lazim dipakai untuk menyusun kerangka karangan, yaitu a. Pola Alamiah Kerangka karangan yang berpola alamiah mengkikuti keadaan alam yang berdimensi ruang dan waktu. Urutan bab dan subbab dalam kerangka berpola alamiah dapat dibagi dua, yaitu Urutan Ruang Urutan ruang dipakai untuk mendeskripsikan suatu tempat atau ruang, umpamanya kantor, gedung stadion, lokasi/wilayah tertentu. Urutan Waktu Urutan waktu dipakai untuk menarasikan menceritakan kronologi peristiwa/kejadian, baik yang berdiri sendiri maupun yang merupakan rangkaian peristiwa. b. Pola Logis Pola logis memakai pendekatan berdasarkan cara berpikir manusia. Cara berpikir ada beberapa macam dan pendekatannya berbeda-beda bergantung sudut pandang dan tanggapan penulis terhadap topik yang akan ditulis. Adapun macam-macam urutan logis adalah klimaks-antiklimaks, sebab-akibat, pemecahan masalah, dan umum-khusus. Langkah-Langkah Menulis Karangan Pemilihan Topik, maksudnya pilih pokok bahasan tertentu dan tentukan ruang lingkupnya. Perumusan Tema, yaitu tetapkan tujuan dan sasaran, serta merumuskan pokok pikiran. Penyusunan Outline, artinyasesuaikan bentuk dan jenis karangan dengan metode penelitian. Pengumpulan Data, adalah laksanakan penelitian kepustakaan dan penelitian lapangan. Penulisan Draft Konsep, artinya klasifikasikan data, lalu susun menjadi wacana. Penyuntingan Wacana, yaitu suntinglah kaidah bahasa, diksi, kalimat, dan alinea.
TemaTema berasal dari bahasa Yunani "thithenai", berarti sesuatu yang telah diuraikan atau sesuatu yang telah ditempatkan. Tema merupakan amanat utama yang disampaikan oleh penulis melalui karangannya. Dalam karang mengarang, tema adalah pokok pikiran yang mendasari karangan yang akan disusun. Dalam tulis menulis, tema adalah pokok bahasan yang akan disusun menjadi tulisan.
Memilih topik tulisan adalah tahap terseru. Banyak topik yang menurut saya penting untuk ditulis, entah itu sebagai respons terhadap fenomena sosial atau sekadar tanggapan bagi tulisan orang lain. Bahkan, terkadang kebingungan dalam menentukan topik tulisan diakibatkan oleh banyaknya ide di dalam kepala saya. Namun, begitu mendengar kata skripsi, topik seolah-olah menjadi inspirasi yang sulit sekali untuk ditemukan. Apa itu topik? Topik berasal dari bahasa Yunani, topoi, yang berarti tempat. Topik adalah tempat bagi pokok persoalan atau pembahasan. Dalam skripsi, topik dapat diartikan sebagai pokok pembicaraan. Memang, topik bisa saja ditulis sebagai judul. Namun, tidak selalu demikian. Misalnya, saya memilih topik tentang sistem pendidikan pada zaman penjajahan dan sekarang. Pada bagian judul, saya bisa mengemasnya menjadi “Unsur Politik dalam Sistem Pendidikan Zaman Penjajahan dan Sekarang”. Kesulitan ketika menentukan topik skripsi dapat diatasi dengan memperhatikan empat syarat pemilihan topik penulisan ilmiah sebagaimana disebutkan dalam Bahasa Indonesia Sebuah Pengantar Penulisan Ilmiah 2013. Pada dasarnya, manusia tidak suka dipaksa untuk melakukan sesuatu. Hal yang sama berlaku pula dalam pemilihan topik skripsi Kita harus menyukai topik itu. Tidak enak rasanya memilih topik skripsi yang tidak kita suka. Itu merupakan syarat penting guna memelihara gairah penulis dalam menggali topik dengan sungguh-sungguh sehingga tulisan dapat digarap sampai tuntas. Syarat yang kedua berkaitan dengan kegemaran kita terhadap topik tulisan, yakni penguasaan topik. Dengan rasa penasaran terhadap suatu topik, penulis skripsi diharapkan bisa mengulik dan menguasai topik secara menyeluruh. Kemudian, dengan berlandaskan pada syarat kedua, kita sebagai penulis skripsi dapat memenuhi syarat ketiga, yakni menentukan batasan topik. Perlu diketahui bahwa topik yang terfokus dapat menjamin ketuntasan pembahasan. Setelah menentukan topik yang menarik dan mampu dikuasai secara terpusat serta menyeluruh, kita perlu memastikan bahwa topik tersebut bukanlah persoalan yang baru terjadi. Topik yang baru atau belum pernah diteliti oleh orang lain akan menghambat kita. Sumber pustaka pun berpotensi terbatas sehingga penelitian bisa-bisa kekurangan rujukan. Terlebih, jangan sampai topik skripsi yang kita pilih terlalu teknis atau dapat memicu kontroversi. Dengan demikian, penulis bisa terhindar dari istilah atau konsep yang rumit serta polemik yang berkepanjangan. Menulis skripsi pastinya memiliki kesulitannya tersendiri. Ada sistematika dan prosedur khusus yang mesti kita hadapi. Namun, tanpa topik yang jelas dan yang mampu menggerakkan gairah penulis, skripsi bakal makin sulit untuk dikerjakan. Saya kira, empat syarat tersebut bisa membantu kita dalam menentukan topik skripsi dan menyelesaikannya sesuai tenggat. skripsi penulisanilmiah Rujukan Utorodewo, Felicia N., dkk. 2013. Bahasa Indonesia Sebuah Pengantar Penulisan Ilmiah 2013. Depok Universitas Indonesia. Penulis Yudhistira Penyunting Ivan Lanin
PengertianTeks Deskripsi, Struktur, Unsur dan Contohnya. April 16, 2022. Sebuah tulisan yang digunakan untuk menggambarkan atau memberi sesuatu hal disebut dengan teks deskripsi. Teks deskripsi adalah tulisan yang berisi rangkaian paragraf dengan bahasan objek atau tempat, tujuannya agar para pembaca bisa melihat, mendengar dan merasakan apa
Kalimat perincian adalah kalimat yang mengandung perincian. Menurut Tukan 2007, jika perincian itu berupa kalimat maka setelah penanda hubungan contoh atau rincian diberi tanda titik .. Jika rincian itu berupa kata atau frasa maka setelah penanda hubungan contoh atau perincian diberi tanda titik dua . Adapun penanda perincian dan contoh yang kerap digunakan untuk memberikan alasan terhadap suatu konsep adalah sebagai berikut. antara lain …, … dan … sebagai berikut a …, b … , dan c … adalah … , … dan … adalah a …, b …, dan c … yaitu …, …, dan … ialah 1 …, 2 …, dan 3 … yakni a … , b … , dan c … di antaranya …, … dan … seperti … , …, dan … meliputi a …, b …, dan c … Berikut adalah beberapa contoh kalimat perincian dalam bahasa Indonesia. Komunikasi yang efektif paling tidak menimbulkan lima hal pengertian, kesenangan, pengaruh pada sikap, hubungan yang makin baik, dan tindakan. Terdapat empat pendekatan psikologi tentang manusia yaitu psikoanalisis; behaviorisme; psikologi kognitif; dan psikologi humanistis. Terdapat tiga proses yang terjadi dalam memori, yaitu perekaman, penyimpanan, dan pemanggilan. Yang dilakukan Tim SAR sekarang ialah mencari dan mengevakuasi korban gempa. Kita membutuhkan makanan agar dapat bertahan hidup. Adapun fungsi makanan bagi kehidupan manusia di antaranya adalah memperoleh energi untuk beraktivitas, mengatur metabolisme tubuh, dan mengganti jaringan tubuh yang rusak. Secara kimiawi, tubuh manusia terdiri atas air, gas, garam, dan senyawa organik. Untuk menjaga dan meningkatkan kesehatan tubuh, kita memerlukan beberapa zat makanan seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral. AIDS adalah penyakit yang disebabkan oleh virus HIV. Mereka yang menderita penyakit AIDS umumnya akan menampakkan beberapa gejala sebagai berikut. Berat badan yang menurun hingga 10%. Batuk kronis yang tidak berkesudahan. Demam berkepanjangan. Nodus limfa mengalami pembengkakan. Terserang herpes zoster secara berulang. Kandidiasis di mulut dan tekak. Demikianlah ulasan singkat tentang contoh kalimat perincian. Artikel lain yang dapat dibaca dan berkaitan dengan kalimat di antaranya adalah jenis-jenis kalimat, contoh kalimat lokusi, contoh kalimat permintaan maaf, contoh kalimat berita pengingkaran, contoh kalimat tunggal numerial, contoh kalimat pertentangan, contoh kalimat harapan, contoh kalimat perbandingan, kalimat aktif dan kalimat pasif, dan kalimat langsung dan kalimat tidak langsung. Semoga bermanfaat. Terima kasih. ciri, contoh, jenis, kalimat perincian, kata, macam, penggunaan, penulisan ← Previous Next →
btGB. 9opbi5jbpi.pages.dev/3199opbi5jbpi.pages.dev/3449opbi5jbpi.pages.dev/2869opbi5jbpi.pages.dev/189opbi5jbpi.pages.dev/1259opbi5jbpi.pages.dev/3979opbi5jbpi.pages.dev/119opbi5jbpi.pages.dev/339opbi5jbpi.pages.dev/157
perincian topik yang tidak sesuai adalah